Berkurangnya jam tidur normal ternyata bisa sangat berbahaya bagi laki-laki muda yang sehat. Menurut penelitian terbaru, kurangnya tidur bisa mengurangi kadar testosteron. Penelitian yang dilansir dari situs Zeenews.com, Kamis (2/6), pria yang tidur kurang dari lima jam setiap malam selama satu pekan memiliki kadar testosteron jauh lebih rendah dibandingkan yang tidur semalam penuh.
Secara signifikan, pengurangan kadar testosteron seorang pria mencapai jumlah yang sama seperti umur anak-anak 10 sampai 15 tahun. Atau 10 persen sampai 15 persen.
Memiliki kadar testosteron rendah memiliki berbagai konsekuensi negatif bagi pria muda. Dan bukan cuma dalam perilaku seksual tetapi juga dalam hal reproduksi. Testosteron juga penting dalam membangun kekuatan, massa otot, dan kepadatan tulang.
Setidaknya 15 persen dari populasi orang dewasa yang bekerja di Amerika Serikat mendapati tidur malam hanya kurang dari lima jam, dan menderita banyak efek kesehatan yang merugikan. Testosteron rendah juga terkait dengan energi yang rendah, mengurangi libido, konsentrasi buruk dan kelelahan.
Kelompok pemuda dipilih untuk mengikuti penelitian ini untuk gangguan endokrin atau kejiwaan dan masalah tidur. Mereka rata-rata berusia 24 tahun, ramping dan dalam kesehatan yang baik.
Mereka menghabiskan tiga malam di laboratorium dan tidur hingga 10 jam, kemudian delapan malam terakhir mereka diharuskan tidur kurang dari lima jam. Darah mereka diambil untuk dijadikan sampel setiap 15-30 menit selama 24 jam pada hari terakhir dari fase tidur 10 jam dan hari terakhir dari fase tidur lima jam.
Efek kurang tidur pada tingkat testosteron tampak nyata setelah satu minggu dengan jam tidur pendek. Lima jam tidur ditemukan telah menurunkan kadar testosteron mereka dari 10 sampai 15 persen. Para pemuda memiliki kadar testosteron terendah di sore hari pada hari-hari kurang tidur. Suasana hati dan kekuatan mereka jatuh lebih banyak setiap harinya saat mereka kurang tidur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar