hanya orang berani dan ga takut sama tantangan yang boleh masuk..jangan ngaku pernah sekolah kalau takut jadi aktivis..!// only the brave and not scared of the bureaucratic foul that allowed in. .. do not be admitted to school if so activists fear ..!
Jumat, 24 Juni 2011
JURNALIS TANPA MEDIA
Menjadi seorang jurnalis dituntut peka dengan kondisi sekelilingnya selain juga harus punya pengetahuan umum yang luas. Hal ini mutlak diperlukan supaya informasi yang didapat segera diproses dan di kroscek kebenarnnya lewat narasumber. Informasi yang akurat barulah bisa disampaikan ke masyarakat. Tak terkecuali bagi Jurnalis Online.
Menjadi Jurnalis Online
Tantangan bagi Jurnalis Online terbilang lebih berat. Kalo dalam media konvesional masih ada deadline waktu untuk mencari berita. Maka lain halnya bagi Jurnalis Online yang dituntut harus cepat mengabarkan sebuah berita
Informasi yang disuguhkan juga hampir tiap menit perubahannya, dan ruang pemberitaannya yang sebatas layar monitor. Belum lagi pemberitaannya bisa ditanggapi langsung khalayak dan dapat terhubungkan dengan berbagai berita, arsip dan sumber lain, melalui format hyperlinks.
Itulah sebabnya banyak yang beranggapan bahwa jurnalisme online itu seolah-olah bukanlah jurnalisme Hal ini disebabkan karena orang yang tidak mempunyai ketrampilan jurnalistik pun bisa bercerita melalui jurnalisme online tersebut.
Masih banyak dijumpai jurnalis yang belum berpengalaman membuat berita sepintas lalu. Beritanya pendek, tidak lengkap. Pembaca awam akan bertanya-tanya, karena tidak mengerti apa yang ditulisnya. Jurnalis yang jempolan tahu selera pembaca. Bahasa yang dipergunakan hidup. gaya bahasanya lincah dan tidak kaku
Siapapun bisa menjadi jurnalis online, tidak membutuhkan kemauan khusus karna media internet yang bersifat bebas dan kaya akan imajinasi. Bahkan dewasa ini peluang bisnis online menjadi sarana yang sangat menjanjikan. Misalnya saja bisnis blog, juka pandai mengatur jumlah pengunjung yang masuk dan menghubungkannya dengan beberapa link. Maka akan didapat hasil yang menggiurkan.
Menurut survei terbaru Asosiasi News Online diproduksi oleh Pew Research Center’s Project for Excellence in Journalism para jurnalis online juga berkeyakinan bahwa internet akan mengubah nilai-nilai fundamental jurnalisme menjadi lebihbaik dari kondisi media tradisional. Ini terbukti dengan banyaknya pendapat yang menyatakan
Jurnalis yang bekerja online lebih optimis tentang masa depan profesi mereka daripada jurnalis yang terikat dengan platform media tradisional. Atau istilah lainnya Jurnalis Online lebih punya gambaran masa depan termasuk dalam menciptakan lapangan kerja sendiri atau memilih menjadi bos atas diri sendiri.
Setidaknya seorang jurnalis media online juga menguasai dasar-dasar HTML. Minimal, mereka harus mengetahui bagaimana cara membuat huruf tebal, huruf miring, menempatkan gambar di dalam naskah, membuat hyperlink, dan beberapa pengetahuan HTML mendasar lainnya.
Ini akan sangat membantu mereka dalam pembuatan tulisan yang sesuai dengan sifat-sifat halaman web yang jauh berbeda dengan halaman media cetak. Satu hal yang yang pelu diketahu menjadi jurnalis online juga tidak terikat bats usia, baik anak kecil sampe orang tua bisa menjadi pemula dari profesi ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar